Jumat, 30 Maret 2012

STRAWBERRY


Kegunaan Buah Strawberry


TAHUKAH Anda kenapa strawberry dijadikan sebagai lambang cinta pada zaman Yunani kuno? Apakah karena bentuknya yang seperti hati? Ternyata bukan. Strawberry dijadikan lambang cinta oleh orang Yunani kuno karena warna, rasa dan manfaatnya bagi manusia, terutama untuk kecantikan dan kesehatan. Ingin tahu?

Orang Romawi mengelompokkan strawberry sebagai tumbuhan obat-obatan karena sangat kaya dengan vitamin C, sumber folat dan potasium. Satu ons strawberry mengandung lebih banyak vitamin C dibandingkan dengan satu ons jeruk sitrun. Seperti keluarga berry yang lain, strawberry juga mengandung phytochemicals, yang berfungsi sebagai antioksidan yang ampuh. Antioksidan akan mengikat radikal bebas, sehingga mencegah timbulnya penyakit dan menunda proses penuaan.

Selain itu strawberry juga mengandung ellagic acid sebagai antioksidan. Dalam beberapa penelitian, ellagic acid terbukti dapat menghalangi pertumbuhan tumor dalam paru-paru, osephagus, payudara, cervix, dan lidah. Sementara penelitian di Amerika membuktikan, strawberry dapat mengurangi risiko kanker dan penyakit yang ditimbulkan asap rokok. Sebagai obat tradisional, strawberry diyakini mengandung zat antibakteri dan digunakan sebagai pembersih sistem pencernaan.

Dengan mengkonsumsi delapan buah strawberry setiap hari, kebutuhan vitamin C dan serat orang dewasa sudah tercukupi. Strawberry memiliki kandungan citamin C sebanyak 56,7 mg per 100 gram. Dengan kandungan vitamin C sebanyak itu, strawberry diyakini mampu mengurangi risiko terserang penyakit kanker hingga 37 persen. Selain itu strawberry juga diyakini mampu mencegah kanker payudara dan leher rahim.

Buah strawberry juga memiliki efek terapi yang sangat baik untuk pencegahan penyakit leukimia, anemia aplastik ( kurang darah aplastik) dan penyakit darah. Dua macam zat yang terkandung dalamnya, "strawberry amine" dan "asam tanat", memiliki efek mengekang pertumbuhan dan terjadinya tumor ganas. Selain itu, strawberry juga memiliki nilai medis yang tinggi, punya efek membasahi paru dan menghasilkan cairan tubuh, menguatkan limpa dan lambung, melancarkan air kemih dan bengkaknya lisut, meredakan demam dan menghilangkan panas, cocok untuk merangsang nafsu makan, meredakan batuk dan masih banyak lagi manfaat yang bisa diambil.

Delapan buah strawberry atau 1 gelas potongan strawberry hanya mengandung 50 kalori dan tidak mengandung kolesterol atau asam lemak jenuh. Tak heran jika strawberry menjadi camilan atau pun pelengkap makanan yang sehat. Jumlah yang sama juga memberikan 30 mikrogram (ug) asam folat. Ini setara dengan 7,5 persen kebutuhan asam folat harian untuk ibu hamil, yakni 400 ug. Asam folat bermanfaat untuk mencegah cacat tabung syaraf pada janin. Karena strawberry memberikan 94 miligram vitamin C, buah ini efektif untuk menjaga gigi dan gusi anak-anak agar tetap sehat. Selain itu, kandungan vitamin C yang berlimpah dapat membantu penyembuhan luka dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

Selain kaya vitamin, strawberry juga kaya akan gizi yang mengandung asam amino, monosakarida, asam sitrat, pectine, kalsium, magnesium, phosphor, mineral dan sebagainya. Unsur nutrien yang ada dalam buah strawberry memiliki efek yang sangat baik dalam mendorong pertumbuhan anak-anak. Menurut dr. Irma Bernadette Simbolon, MD. Kepala divisi Dermatologie Kosmetik Cempaka, Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo, jika ditinjau dari kacamata medis, buah strawberry memiliki kandungan manfaat yang berguna bagi manusia. Strawberry dapat menyusutkan kadar kolesterol, membantu melumpuhkan kerja aktif kanker karena asam ellagic yang dikandungnya. Strawberry juga mampu meredam gejala stroke, mengandung zat antialergi dan zat antiradang.

"Selain banyak manfaat bagi kesembuhan berbagai penyakit, buah ini juga memiliki kontribusi yang besar untuk dunia kecantikan. Konsentrasi 7 zat antioksidan yang ada pada strawberry lebih tinggi dibandingkan buah atau yang efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh akibat radikal bebas. Selain itu, strawberry sangat efektif untuk memperlambat proses penuaan," jelasnya. Kandungan vitamin B1, B2, C dan Provitamin A pada strawberry dapat menghaluskan kulit dan membuat warna kulit terlihat lebih cerah, bersih serta dapat mencegah terjadinya pengeriputan pada kulit.

Selain itu menurut REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Jus buah stroberi dapat mencegah pembentukan plak gigi yang dapat memicu kemunculan penyakit gigi dan mulut, kata peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Rahmi Ayu Budi Amalia.
“Kandungan bahan pemanis alami berupa xylitol dan polifenol pada stroberi terbukti mampu mengurangi kolonisasi ‘streptococcus mutans’ yang bisa menghambat aktivitas enzim sehingga mampu mencegah pembentukan plak,” katanya di Yogyakarta, Senin. Dengan demikian, menurut dia saat memaparkan hasil penelitiannya, konsumsi jus stroberi berpengaruh signifikan dalam menurunkan indeks plak gigi.

Ia mengatakan, secara umum stroberi mengandung nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, dan energi. Mineral potensial yang terkandung didalamnya adalah kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, potassium, selenium, vitamin C, dan asam folat.
“Stroberi juga terbukti memiliki aktivitas antioksidan dua kali lipat lebih tinggi dibanding anggur merah, lima kali lipat dari apel dan pisang, dan sepuluh kali lipat dari semangka,” katanya.

Jadi, menurut dia, stroberi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, termasuk mengurangi akumulasi plak gigi sehingga dapat mencegah munculnya penyakit gigi dan mulut.

Ia mengatakan, plak merupakan penyebab utama yang memicu kemunculan penyakit gigi dan mulut, di antaranya karies (gigi berlubang), calculus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), dan periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi).

“Mengingat pembentukan plak merupakan proses yang tidak dapat dihindari, maka mengurangi akumulasi plak menjadi hal yangsangat penting dalam mencegah terbentuknya penyakit gigi dan mulut. Salah satunya dengan mengonsumsi jus stroberi,” katanya.

Menurut dia, dengan meminum jus stroberi, rasa asamnya akan merangsang sekresi saliva dalam jumlah tinggi. Akibatnya, saliva menjadi lebih encer dan viskositas saliva pun menjadi lebih rendah.
“Akhirnya, plak gigi dapat dikurangi sehingga munculnya penyakit gigi dan mulut juga dapat dicegah,” kata mahasiswi Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar