Apakah kanker
serviks ?
kanker
mulut rahim atau di sebut juga kanker serviks, kanker serviks terjadi jika
sel-sel abnormal pada leher rahim tumbuh di luar kendali. Kanker serviks
merupakan penyakit kanker yg paling banyak dialami oleh wanita.
HPV
Kanker
serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma
manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada
kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan
varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher
rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu
lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh
sistem kekebalan tubuh.
Penyebab dan Gejala Kanker
Serviks
Kanker
serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus
HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan
tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya
kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah
sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai
"The Silent Killer".
Beberapa
gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan
atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit
tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau
di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular
dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut.
Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Ketika
terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus
ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda.
Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi
virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV
yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya
tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital
Anda.
Buruknya
gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita
kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan
asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan
membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.
Risiko
menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia
sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks
dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah
menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang
memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering
kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang
menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks
dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa
virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya,
virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya. Kanker serviks
biasanya sering terjadi di antara usia akhir 20 hingga 30 tahun .Kanker serviks
dapet di sembukan saat usianya masih dini.
Berikut
berbagi metode untuk deteksi dini
terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti :
- IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi
Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks
atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan
seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat
dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas
dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika
terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut
harus dilakukan.
- Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu
dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks
atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes
itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal.
Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah
mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
- Thin prep
Metode Thin Prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya
mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep
akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan
jauh lebih akurat dan tepat.
- Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode
sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi
akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk
mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi
atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang
tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan
dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.
Apakah
kanker serviks masih bias di cegah ?
Ya, pencegahan
primer kanker serviks sekarang tersedia dalam bentuk vaksin. Di Singapura, dua
tersedia secara komersial Cervarix dan Gardasil. Kedua vaksin telah menunjukkan
keefektifannya dalam perlindungan terhadap HPV 16, dan 18 yang menyebabkan
hingga 70% dari kanker serviks. Semua wanita usia reproduksi didorong untuk
memvaksinasikan diri terhadap kanker yang dapat dicegah ini. Namun, karena
beberapa wanita masih mungkin mengalami kanker serviks bahkan setelah
vaksinasi, skrining dengan pap smear masih dianjurkan.
Cara
menyembuhkannya:
jika kanker ini terdeteksi sejak
awal, anda mungkin masih bias memiliki anak setelah perawatan. Perawatan untuk
yang paling kanker serviks menghilangkan kanker dan membuat anda tidakdapat
memiliki anak. Perawatan ini meliputi :
·
sebuah histerektomi dan pengangkatan
gelenjar getah bening panggul dengan atau tanpa pengangkatan dua ovarium dan
tuba fallopi.
·
Terapi radiasi.
·
Kemoterapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar